04 Nov, 23

Elektabilitas PSI 4,2%, Tempel Demokrat dan Kalahkan PPP

ELEKTABILITAS Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merangkak naik dalam survei yang digelar Riset PatraData. Partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu meraih angka elektabilitas  4,2% mengalahkan PPP, Perindo dan Gelora.

Sementara itu, PDIP masih menempati urutan pertama dengan 20,8%, disusul Gerindra 18,5%, Golkar 6,6%, PKB 6,6% dan PKS 6,2%. Berikutnya, NasDem 4,7 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 4,5 persen, Demokrat 4,4 persen dan PSI 4,2 persen.

“Di bawahnya ada PPP 3,6%, Perindo dan Gelora dengan 0,7%, Partai Ummat 0,3%, PBB, PKN, Partai Buruh, Garuda dan Hanura 0,2%,” ujar Manajer Riset PatraData, Rezki Adminanda lewat keterangan yang diterima, Kamis (2/11).

Survei dilakukan pada tanggal 25-30 Oktober 2023 menggunakan kontak telepon kepada responden yang dipilih secara acak dari basis data yang telah dimiliki oleh PatraData dan berhasil mewawancarai sebanyak 1.220 responden selama rentang waktu pelaksanaan survei.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error atau MoE) ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional di Indonesia.

Quality kontrol dilakukan dengan menelpon ulang responden/ call back sebanyak 20% dari total sampe

Oleh : Rezki adminanda
Foto : Sumber : Istimewa
Sumber berita : mediaindonesia.com

04 Nov, 23

Survei PatraData: Elektabilitas PDIP Tertinggi, Disusul Gerindra dan Golkar

Jakarta – Lembaga survei PatraData, merilis hasil survei nasional terkait elektabilitas sejumlah parpol jelang pemilu serentak 2024. Hasilnya, elektabilitas PDI Perjuangan masih menduduki peringkat pertama dengan tingkat elektabilitas sebesar di atas 20 persen.

“Temuan survei nasional kami menunjukan partai PDIP unggul sebesar 20,8% dari partai lainnya,” kata Manajer Riset PatraData, Rezki Adminanda, Kamis 2 November 2023.

Partai yang elektabilitasnya mampu tembus di atas 20 persen, hanyalah PDI Perjuangan. Kemudian di bawah PDI Perjuangan, ada Partai Gerindra dengan elektabilitas sebesar 18,9 persen. Setelah partai Gerindra, posisi ketiga ditempati oleh Partai Golkar. Namun raihan elektabilitas Partai Golkar dengan Partai Gerindra sangat jauh dimana elektabilitas Golkar masih berada di bawah 10 persen.

Segelah Golkar, ada PKB dengan elektabilitas yang tak jauh berbeda dengan Golkar. Disusul PKS, NasDem, PAN, Demokrat, dan PSI “Secara berurutan ada partai Gerindra dengan 18,9%, Golkar 6,6%, PKB 6,5%, PKS 6,2%, NasDem 4,7%, PAN 4,5%, Demokrat 4,4%, dan PSI 4,2%,” kata Rezki

Sementara untuk Partai lainnya, memiliki raihan elektabilitas di bawah 4 persen atau dalam kata lain masih belum mampu menembus ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold. Salah satunya adalah PPP yang hanya memiliki elektabilitas 3,6 persen.

“Sementara PPP (3,6%) secara berurut yaitu Perindo, Gelora, Ummat, PBB, PKN, Buruh, Garuda, Hanura, masih berada di bawah angka ambang batas parlemen, yaitu 4%.” ungkap Rezki Rezki mengatakan, butuh ekstra kerja keras dari masing-masing parpol yang memiliki elektabilitas di bawah parliamentary threshold untuk mengejar ketertinggalan agar bisa masuk ke parlemen dari hasil Pemilu Serentak 2024.

“Terutama bagi partai PPP yang kurang 0,4 persen elektabilitasnya untuk bisa menjadi bagian partai parlemen,” tutup Rezki.

Sekadar informasi, Survei PatraData Research Consulting ini digelar pada 25 hingga 30 Oktober 2023, dan melibatkan 1.220 responden dari 34 provinsi di Indonesia. Menggunakan metode kontak telepon kepada responden yang dipilih secara acak dari basis data yang telah dimiliki. Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error – MoE) sebesar +/-2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Selanjutnya Quality Control dilakukan dengan menelepon ulang responden (call back) sebanyak 20% dari total sampel.

Oleh : Rezki adminanda
Foto : Sumber : Istimewa
Sumber berita : viva.co.id

04 Nov, 23

Rilis Temuan Survei Nasional Patra Data: PETA ELEKTABILITAS CAPRES DAN CAWAPRES PASCA PENDAFTARAN KE KPU

Pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden telah selesai dan resmi ditutup KPU pada tanggal 25 Oktober 2023 yang lalu. Publik tentu telah mengetahui bahwa pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang diusung oleh Partai Nasdem, PKB, dan PKS menjadi pendaftar pertama ke KPU. Kemudian pendaftar kedua ialah pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung oleh partai PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo. Sementara pasangan terakhir yang mendaftar ke KPU ialah pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka oleh koalisi Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, dan Garuda. Sejumlah peristiwa politik turut menjadi perhatian publik dalam proses pendaftaran masing-masing calon presiden dan wakil presiden tersebut. Mulai dari kejutan terhadap pengumuman Mahfud MD sebagai pasangan
Ganjar Pranowo, hingga yang terakhir ialah deklarasi pasangan Prabowo-Gibran setelah keluarnya putusan MK yang mengabulkan permohonan mengenai batas usia capres dan cawapres serta pengalaman menjadi kepala daerah. Sejalan dengan hal tersebut, antusiasme dan dinamika masyarakat yang telah jauh-jauh hari membicarakan calon presiden dan partai politik yang akan mereka pilih tentu menjadi hal yang paling menarik untuk diketahui. Pemetaan terhadap perilaku memilih masyarakat juga menjadi penting dilakukan jauh-jauh hari karena akan menjadi dasar untuk menyusun strategi guna memenangkan Pemilu 2024. Bagaimana peta elektabilitas capres dan cawapres pasca pendaftaran ke KPU? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, PatraData melaksanakan survei opini publik melalui telepon pada tanggal 25-30 Oktober 2023.

16 Oct, 23

Survei Patradata: Prabowo Unggul Dari Ganjar, Mahfud MD Kalahkan Gibran di Cawapres

Jakarta – Bakal capres Prabowo Subianto, kembali unggul di survei. Dia mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan untuk elektabilitas capres. Sedangkan Mahfud MD, menjadi bakal cawapres dengan elektabilitas tertinggi.

Itu berdasarkan survei nasional yang dilakukan Patradata. Untuk capres, elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 37,1 persen. Saingan terdekatnya, Ganjar Pranowo meraup 29,0 persen. Sedangkan Anies Baswedan hanya meraih 16,8 persen. Simulasi dua pasangan calon, juga diuji dalam survei ini. Saat simulasi Ganjar Pranowo berhadapan dengan Anies, maka Ganjar lebih unggul. Dimana bakal capres yang diusung PDIP, PPP, Hanura dan Perindo itu meraih 43,9 persen. Sedangkan Anies meraih 33,2 persen. Yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 22,8 persen.

“Terkait simulasi dua nama bakal calon presiden yaitu Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan, ditemukan bahwa Prabowo unggul jauh (57,6 %) head to head dengan Anies Baswedan (23,2 %),” ujar peneliti Patradata, Rezki Adminanda, Rabu 11 Oktober 2023. Survei juga memotret jika terjadi 2 putaran. Dimana pemilih Prabowo lebih banyak mengalihkan dukunganny ke Ganjar Pranowo daripada ke Anies Baswedan, bila Ganjar dan Anies yang masuk ke putaran kedua. 

Bila Prabowo dan Anies yang ke putaran kedua, pemilih Ganjar lebih memilih mengalihkan dukungannya ke Prabowo Subianto dibanding ke Anies. Begitu juga bila Prabowo dan Ganjar yang ke putaran kedua, maka pemilih Anies mayoritas memberikan suaranya ke Prabowo.

Mahfud MD Unggul di Cawapres

Dari survei Patradata ini, untuk posisi cawapres nama Mahfud MD memuncaki elektabilitas. Bahkan dia jauh lebih unggul daripada nama Gibran Rakabuming Raka, yang belakangan disebut-sebut potensial diusulkan mendampingi Prabowo Subianto. Mahfud unggul dengan elektabilitas 22,1 persen.

“Disusul Ridwan Kamil 15,1 persen, Erick Thohir 13,4 persen, Gibran Rakabuming Raka dengan 8,4 persen, dan Sandiaga Salahudin Uno 7,8 persen,” katanya. Sementara Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang saat ini berpasangan dengan Anies Baswedan justr berada di urutan bawah yakni 4,5 persen. 

Simulasi pasangan capres-cawapres juga dicoba. Dimana pada uji pertama memasangkan Ganjar Pranowo – Sandiaga Uno, melawan Prabowo Subianto – Erick Thohir, dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar. “Hasil survei tersebut terlihat bahwa Prabowo lagi-lagi unggul dengan pasangannya Erick Thohir pada angka 38 persen. Kemudian diurutan berikutnya terdapat pasangan Ganjar-Sandiaga 27,8 persen, serta yang terakhir Anies-Muhaimin dengan 16,5 persen,” jelasnya.

Simulasi berikutnya, adalah Ganjar Pranowo – Mahfud MD, melawan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, dengan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar. Hasilnya, Prabowo tetap unggul walau berpasangan dengan Gibran dengan elektabilitas 33,9 persen. Sedangkan Ganjar-Mahfud 30,1 persen. Adapun Anies-Muhaimin sebesar 17,6 persen. Survei dilakukan Patradata pada sampel responden yang dipilih secara acak dari kumpulan data base nomor telepon yang mereka miliki. Menggunakan asumsi simple random sampling dengan responden sebanyak 1.220 dengan margin of eror lebih kurang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Oleh : Rezki adminanda
Foto : Sumber : Istimewa
Sumber berita : viva.co.id

16 Oct, 23

Survei PatraData: Jelang Pendaftaran Bakal Capres-Cawapres, Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies Baswedan

Liputan6.com, Jakarta – Lembaga riset PatraData merilis hasil survei terkini jelang pendaftaran bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres). Survei nasional tersebut dilaksanakan pada 1 sampai 7 oktober 2023.

“Temuan survei nasional PatraData menunjukkan bahwa Prabowo Subianto meraih perolehan suara 37,1% unggul dari bakal calon lainnya, yaitu Ganjar Pranowo dengan 29%, lalu disusul Anies Baswedan 16,8%. Sementara itu terdapat 17,1% responden menjawab tidak tahu/ tidak menjawab,” ujar Manajer Riset PatraData Rezki Adminanda melalui keterangan tertulis, Kamis (12/10/2023).

Dia melanjutkan, adapun untuk simulasi dua pasangan bakal capres 2024 yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, lebih unggul Ganjar Pranowo dengan 43,9% dari Anies Baswedan dengan 33,2%, sedangkan 22,8% responden menjawab tidak tahu/ tidak menjawab.

“Sedangkan pada simulasi berikutnya dua nama bakal calon presiden, yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, memunculkan hasil, Prabowo Subianto unggul jauh 57,6% head to head dengan Anies Baswedan 23,2%,” papar Rezki.

Menurut dia, PatraData juga melakukan model distribusi suara terhadap ketiga bakal capres jika kemudian nanti Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 dilakukan dengan cara dua putaran.

“Bisa dilihat pada diagram simulasi berikut bahwa Pada simulasi pertama, pemilih prabowo lebih banyak memberikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo 42% dibandingkan ke Anies Baswedan 38,1%,” ucap Rezki.

“Pada simulasi kedua, pemilih Ganjar Pranowo terlihat lebih banyak mengalihkan dukungannya kepada Prabowo Subianto 67,1% dari pada ke Anies Baswedan 19,6%. Simulasi ketiga, terlihat bahwa pemilih Anies lebih banyak mengalihkan dukungannya kepada Prabowo Subianto 57,9% dari pada ke Ganjar Pranowo 21,%,” terang Rezki.

Oleh : Rezki adminanda
Foto : Sumber : Istimewa
Sumber berita : liputan6.com

16 Oct, 23

Prabowo Masih Unggul Dalam Survei Bacapres

BAKAL calon presiden (bacapres) yang diusung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto unggul dalam survei nasional yang dilakukan PatraData. Prabowo berhasil mengantongi perolehan suara 37,1% unggul dari bakal calon lainnya, yaitu Ganjar Pranowo dengan 29%, lalu disusul Anies Baswedan 16,8%. Sementara itu terdapat 17,1% responden menjawab tidak tahu/ tidak menjawab.  PatraData melakukan simulasi dua pasangan bacapres, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Ganjar Pranowo unggul dengan 43,9% dari bakal calon presiden  Anies Baswedan dengan 33,2%, sedangkan 22,8% responden menjawab tidak tahu/ tidak menjawab. Sedangkan pada simulasi berikutnya, yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Menunjukan Prabowo Subianto unggul jauh (57,6%) head to head dengan Anies Baswedan (23,2%).

“Kami dari PatraData juga melakukan model distribusi suara terhadap ketiga bakal calon presiden jika kemudian nanti pemilihan presiden dilakukan dengan cara dua putaran. Bisa dilihat pada diagram simulasi berikut bahwa Pada simulasi pertama, pemilih prabowo lebih banyak memberikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo (42%) dibandingkan ke Anies Baswedan (38,1%). Pada simulasi kedua, pemilih Ganjar Pranowo terlihat lebih banyak mengalihkan dukungannya kepada Prabowo Subianto (67,1%) dari pada ke Anies Baswedan (19,6%). Simulasi ketiga, terlihat bahwa pemilih Anies lebih banyak mengalihkan dukungannya kepada Prabowo Subianto (57,9%) dari pada ke Ganjar Pranowo (21,%),” ujar Rezki Adminanda Manajer Riset PatraData dalam siaran pers, Kamis (12/10). Dalam survei itu juga dilakukan pilihan bakal calon wakil presiden (bacawapres) pada responden. Dari 11 nama yang dibacakan dan diuji terhadap pilihan responden sebagai wakil presiden yang paling diinginkan adalah Mahfud MD unggul dengan 22,1%, disusul Ridwan Kamil 15,1%, Erick Thohir 13,4%, Gibran Rakabuming Raka dengan 8,4%, Sandiaga Salahuddin Uno dengan 7,8% sedangkan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden dari Anies Baswedan justru berada diperingkat ke enam dengan 4,5%. 

“Kami juga melakukan simulasi sebagai berikut Simulasi pasangan pertama kami menguji dengan memasangkan Ganjar-Mahfud, Prabowo-Gibran, dan Anies-Muhaimin yang memang telah melakukan deklarasi lebih awal dari calon lainnya,” lanjut Rezki Adminanda “Dari hasil uji terhadap ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut, terlihat bahwa pasangan Prabowo-Gibran berhasil unggul dengan 33,9% dari pasangan Ganjar-Mahfud dengan 30,1%, dan Anies-Muhaimin dengan 17,6%. Sementara itu terdapat 18,5% responden menjawab tidak tahu/ tidak jawab.”  Selanjutnya, PatraData juga mencoba menguji model pasangan lainnya, yakni Ganjar-Sandiaga, Prabowo-Erick, serta Anies-Muhaimin. Dari hasil grafik paparan di kantor PatraData hasil survei tersebut terlihat bahwa Prabowo lagi-lagi unggul dengan pasangannya Erick Thohir pada angka 38%. Kemudian diurutan berikutnya terdapat pasangan Ganjar-Sandiaga dengan 27,8%, serta yang terakhir Anies-Muhaimin dengan 16,5%. Dan terdapat 17,7% responden menjawab tidak tahu/ tidak jawab. “Dari pemodelan yang kita lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat satupun pasangan calon yang melebihi angka dari 50%+1 sebagai syarat memenangkan pemilihan presiden dan wakil presiden. Sehingga, dengan model tiga pasangan calon, kemungkinan pemilihan presiden dan wakil presiden kita akan berlangsung menjadi dua putaran,” pungkas Rezki. (Z-3)

Oleh : Rezki adminanda
Foto : Sumber : Istimewa
Sumber berita : mediaindonesia.com

16 Oct, 23

Rilis Temuan Survei Nasional Patra Data: Dinamika Perubahan persepsi dan perilaku memilih masyarakat menjelang Pemilu 2024 di Indonesia

Mengacu kepada tahapan pemilu, maka pada bulan oktober akan menjadi awal dibukanya pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden oleh partai politik kepada KPU. Setelah itu, KPU juga akan segera menetapkan para daftar calon anggota legislatif sementara menjadi daftar calon tetap (DCT). Sejalan dengan hal tersebut, antusiasme dan dinamika masyarakat yang telah jauh-jauh hari membicarakan calon presiden dan partai politik yang akan mereka pilih tentumenjadi hal yang paling menarik untuk diketahui. Pemetaan terhadap perilaku memilih masyarakat juga menjadi penting dilakukan jauh-jauh hari karena akan menjadi dasar untuk menyusun strategi guna memenangkan Pemilu 2024. Publik tentu masih penasaran terhadap dengan siapakah bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto kelak akan berpasangan?. Lalu, bagaimana persepsi publik terhadap deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang mendahului pasangan lainnya? Dan tak kalah penting, setelah berbagai peristiwa besar politik yang terjadi belakangan ini, bagaimana pergeseran pilihan politik pada masyarakat? Oleh karena itu, tentu menarik melihat dinamika perubahan persepsi dan perilaku memilih masyarakat menjelang pemilu 2024.

Hasil Rilis dapat di unduh :