PatraData – Lembaga riset PatraData merilis hasil simulasi persaingan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta 2024. Dengan analisis berbasis teknologi big data dan algoritma machine learning, hasil simulasi menunjukkan bahwa Anies Baswedan diprediksi menguasai suara di 17.800 Tempat Pemungutan Suara (TPS), sedangkan Ridwan Kamil berpotensi memimpin di 13.664 TPS.
Dukungan Partai Politik Jadi Penentu
Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, mendapat dukungan signifikan dari PKB, PKS, PDIP, Partai Perindo, dan PPP. Koalisi ini memberikan proyeksi suara hingga 53% di DPRD Jakarta. Anies diperkirakan kuat di zona hijau dengan 17.800 TPS, bersaing di zona kuning dengan 4.310 TPS, dan menghadapi tantangan besar di zona merah dengan 8.656 TPS.
Di sisi lain, Ridwan Kamil didukung oleh koalisi partai pendukung Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024, yaitu Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, dan PSI. Koalisi ini memberikan proyeksi suara sebesar 47% di DPRD Jakarta. Ridwan diprediksi kuat di zona hijau dengan 13.664 TPS, bersaing di zona kuning dengan 7.523 TPS, dan menghadapi dominasi lawan di zona merah dengan 9.579 TPS.
Metodologi Prediksi
PatraData menggunakan data historis Pemilu dan Pilkada selama 10 tahun terakhir, memanfaatkan teknologi geospasial untuk memetakan distribusi dukungan. Analisis ini membantu mengidentifikasi pola preferensi pemilih berdasarkan lokasi dan tren partai politik.
Direktur Riset PatraData, Hasmin Aries Pratama, menjelaskan bahwa data ini menjadi pedoman penting bagi kedua kandidat untuk merumuskan strategi kampanye hingga ke tingkat TPS.
Kompetisi Pilgub Jakarta 2024
Hasil simulasi menunjukkan Pilgub Jakarta 2024 akan menjadi salah satu yang paling kompetitif, menyamai intensitas Pilkada sebelumnya yang diikuti Anies, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Anies Baswedan dan Ridwan Kamil memiliki basis dukungan kuat di berbagai segmen pemilih. Dengan data ini, kedua tim dapat merancang strategi mikro untuk memenangkan suara di wilayah-wilayah strategis,” ujar Hasmin.
Kesimpulan
Simulasi ini menggarisbawahi persaingan ketat antara Anies dan Ridwan Kamil, dengan tidak ada dominasi penuh dari salah satu pihak. Pemilihan gubernur Jakarta 2024 dipastikan menjadi salah satu ajang politik paling dinamis dalam sejarah, dengan strategi berbasis data menjadi kunci kemenangan.